Halaman
Perekonomian Terbuka
57
Coba
perhatikan
barang-ba-
rang
yang
ada
di
sekitar
Anda.
Adakah
barang-barang
hasil
produksi
luar
negeri
?
Dari
mana
asal
barang
luar
negeri
itu
?
Barang
dari
luar
negeri
da-
pat
sampai
di
Indonesia
atau
ba-
rang
produksi
Indonesia
dapat
beredar
di
negara
lain
karena
adanya
perdagangan
internasio-
nal.
Perdagangan
internasional
dapat
dilakukan
jika
negara-nega-
ra
pelakunya
menganut
sistem
ekonomi
terbuka.
Apakah
pere-
konomian
terbuka
itu
?
T
emukan
ja
w
abannya
dalam
uraian
bab
berikut
ini.
B
a
b
I
V
Perekonomian
T
er
bu
ka
Tuju
an
Pem
b
ela
j
aran
Setelah
mempelahari
materi
dalam
bab
ini
,
Anda
diharapkan
mampu
mengidentifikasi
manfaat
,
keuntungan
,
dan
faktor-faktor
pendorong
perdagangan
internasional.
Ka
t
a
K
u
n
c
i
:
Perdagangan
internasional
Keunggulan
komparatif
Perdagangan
bebas
Letter of credit
Kurs
Valuta
asing
N
eraca
perdagangan
Sumber: Indonesia Heritage
Gambar 4.1
Melalui
pelabuhan
laut
petikemas
sema-
cam
inilah
lalu
lintas
atau
arus
barang
antarnegara
berjalan
sebagai
bagian
dari
kegiatan
perdagangan
internasional.
58
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Pe
t
a
Konse
p
Perdagangan
Internasional
Perekonomian
Terbuka
Membahas
Pembayaran
Internasional
Neraca
Pembayaran
Mencakup
Cara dan Alat
Pembayaran
Internasional
Terdiri Atas
Pengertian
Neraca
Pembayaran
Komponen
Neraca
Pembayaran
Keseimbangan
Neraca
Pembayaran
Pengertian
#aktor yang
Mendorong
Perdagangan
Internasional
Teori Perdagangan
Internasional
Kebijakan
Perdagangan
Internasional
Meliputi
Pasar Valuta
Asing
Sistem Kurs
Valuta Asing
Tujuan dan
#ungsi Neraca
Pembayaran
Perekonomian Terbuka
59
A
.
Perda
g
an
g
an
In
t
ernasional
1.
Pen
g
er
t
ian
Sebutkan
ekspor
Indonesia
pada
tahun
ini
?
Bandingkan
dengan
impor
Indonesia
!
Lebih
besar
manakah
nilai
dari
ekspor
dan
impor
tersebut
?
De
w
asa
ini
sudah
tidak
ada
negara
yang
dapat
menghasilkan
sendiri
semua
barang
/
jasa
yang
dibutuhkan.
Selain
itu
tidak
semua
negara
mempunyai
sumber
alam
seperti
minyak
bumi
,
biji
besi
,
dan
lain-lain
untuk
keperluan
industri
;
di
samping
tidak
setiap
iklim
cocok
untuk
hasil
bumi
seperti
padi
,
gandum
,
teh
,
dan
lain-lain.
Perbedaan-perbedaan
inilah
yang
menimbulkan
perdagangan
antarnegara.
Perdagangan
antarnegara
lebih
kompleks
daripada
perdagangan
dalam
negeri.
H
al
ini
disebabkan
hubungan
perdagangan
internasional
melintasi
batas-
batas
negara
dan
berhubungan
dengan
negara
/
pemerintah
lain.
Padahal
setiap
negara
mempunyai
sistem
ekonomi
,
mata
uang
,
sistem
tata
niaga
dan
peraturan
perpajakan
/
bea
cukai
masing-masing
,
bahkan
mungkin
juga
sistem
takaran
/
ukuran
/
timbangan
,
dan
standar
mutu
yang
berbeda.
Keyakinan
bah
w
a
perdagangan
luar
negeri
akan
memberikan
sumbangan
yang
positif
terhadap
kegiatan
ekonomi
negara
telah
lama
diyakini
di
kalangan
ahli-ahli
ekonomi.
Ma
z
hab
Merkantilisme
berpendapat
bah
w
a
perdagangan
inter-
nasional
merupakan
sumber
kekayaan
bagi
suatu
negara.
Menurut
mereka
,
ke-
makmuran
yang
lebih
tinggi
akan
dicapai
apabila
suatu
negara
melakukan
perda-
gangan
internasional.
Ahli-ahli
ekonomi
klasik
,
terutama
Da
v
id
Ricardo
,
menge-
mukakan
pandangan
yang
lebih
meyakinkan
mengenai
pentingnya
peranan
perdagangan
inter
nasional
dalam
perekonomian.
Teori
Ricardo
mengenai
man-
faat
yang
dapat
diperoleh
dari
melakukan
spesialisasi
dan
perdagangan
interna-
sional
merupakan
pandangan
yang
telah
menjadi
landasan
teori
perdagangan
luar
negeri
dan
ekonomi
internasional
yang
terjadi
sekarang
ini.
Perdagangan
dengan
luar
negeri
tidak
hanya
mencakup
ekspor
dan
impor
barang
(
komoditas
),
tetapi
juga
penyelenggaraan
jasa-jasa
seperti
pengangkutan
,
pari
w
isata
,
perbankan
,
asuransi
,
pos
,
dan
komunikasi.
Selain
itu
,
juga
hasil-ha-
sil
modal
seperti
pembayaran
de
v
iden
,
laba
perusahaan
asing
,
dan
bantuan
lu-
ar
negeri.
2. %
ak
t
or
-%
ak
t
or
y
an
g
Mendoron
g
Perda
g
an
g
an
In
t
ernasional
E
mpat
faktor
penting
dari
beberapa
faktor
yang
menjadi
pendorong
bagi
semua
negara
di
dunia
untuk
melakukan
perdagangan
internasional
adalah
sebagai
berikut.
a. Memperoleh Barang yang Tidak Diproduksikan di Dalam Negeri
N
egara-negara
maju
memerlukan
karet
alam
,
tetapi
barang
tersebut
tidak
dapat
dihasilkan
di
negara-negara
mereka.
O
leh
karena
itu
,
mereka
terpaksa
mengimpor
barang-barang
tersebut
dari
negara-negara
Asia
Tenggara
,
terutama
60
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
dari
Indonesia
,
Malaysia
,
dan
Thailand.
Sebaliknya
negara-negara
di
Asia
Tenggara
belum
dapat
menghasilkan
sendiri
beberapa
hasil
industri
modern
seperti
pesa
w
at
terbang
,
kapal
pengangkut
minyak
,
mesin-mesin
pesa
w
at
terbang
dan
mesin-mesin
industri.
O
leh
karena
itu
,
negara-negara
tersebut
harus
mengimpor
barang-barang
tersebut
dari
negara-negara
maju.
Alasan
yang
paling
nyata
mengapa
berbagai
negara
melakukan
perdagangan
satu
sama
lain
adalah
karena
setiap
negara
tidak
menghasilkan
semua
barang
yang
dibutuhkannya.
Apabila
barang
yang
diimpor
suatu
negara
sangat
penting
peranannya
di
dalam
kegiatan
ekonomi
negara
tersebut
,
maka
perubahan
harga
dan
perubahan
pena
w
aran
barang
akan
menimbulkan
akibat
yang
sangat
luas
terhadap
pere-
konomiannya.
Contohnya
,
pengaruh
perubahan
harga
minyak
bumi
sebagai
bahan
bakar
bagi
alat-alat
pengangkutan
dan
mesin-mesin
industri.
Tidak
semua
negara
mempunyai
barang
yang
sangat
penting
tersebut.
O
leh
sebab
itu
mereka
harus
mengimpor
dari
negara-negara
yang
memproduksinya
,
terutama
dari
negara-negara
T
imur
Tengah.
Sejak
tahun
1
97
3
,
negara-negara
penghasil
mi-
nyak
telah
beberapa
kali
menaikkan
harganya
,
dan
kenaikan
itu
sangat
tinggi.
H
al
itu
jelas
menimbulkan
akibat
yang
buruk
pada
perekonomian
dunia
secara
keseluruhan
,
terutama
pada
negara-negara
yang
mengimpor
minyak.
Sebalik-
nya
,
negara-negara
produsen
memperoleh
keuntungan
yang
sangat
besar
dari
kenaikan
harga
minyak
yang
sangat
tinggi
tersebut.
Mereka
memperoleh
uang
yang
banyak
sekali
dari
ekspor
minyak.
H
al
ini
telah
mempercepat
pembangunan
ekonomi
negara-negara
yang
bersangkutan.
b.
Memperluas Pasar
Beberapa
jenis
industri
telah
dapat
memenuhi
permintaan
dalam
negeri
sebelum
mesin-mesin
sepenuhnya
digunakan.
H
al
ini
berarti
,
bah
w
a
industri
itu
masih
dapat
menaikkan
produksi
dan
memperbesar
keuntungannya
apabila
masih
terdapat
pasar
bagi
barang-barang
yang
dihasilkan
oleh
industri
itu.
Karena
seluruh
permintaan
dari
dalam
negeri
telah
dipenuhi
,
satu-satunya
cara
untuk
memperoleh
pasaran
adalah
dengan
mengekspornya
ke
luar
negeri.
Apabila
kapasitas
mesin-mesin
itu
belum
mencapai
tingkat
yang
optimal
,
ekspor
keluar
negeri
akan
mempertinggi
efisien
dari
mesin-mesin
yang
digunakan
dan
mengu-
rangi
biaya
produksi
per
unitnya.
Dengan
demikian
,
untuk
industri-industri
yang
mempunyai
sifat
seperti
itu
,
perdagangan
internasional
bukan
saja
akan
dapat
menurunkan
biaya
produksi.
(aktor
selanjutnya
yaitu
akan
menimbulkan
keun-
tungan
/
laba
yang
lebih
besar
.
c. Mengimpor Teknologi Modern
Perdagangan
internasional
memungkinkan
suatu
negara
untuk
mempelajari
teknik
produksi
dan
cara-cara
memimpin
perusahaan
lebih
modern.
Y
ang
lebih
penting
lagi
,
perdagangan
internasional
memungkinkan
negara
tersebut
mengimpor
teknik
produksi
dan
cara
produksi
yang
lebih
baik.
Keuntungan
ini
terutama
akan
dinikmati
oleh
negara-negara
berkembang.
Di
negara-negara
tersebut
kegiatan
ekonomi
masih
banyak
yang
menggunakan
teknik
produksi
Perekonomian Terbuka
61
dan
manajemen
yang
tradisional.
O
leh
karena
itu
,
produkti
v
itasnya
masih
sangat
rendah
dan
produksinya
sangat
terbatas.
Dengan
mengimpor
teknologi
yang
lebih
modern
,
negara
tersebut
dapat
menaikan
tingkat
produkti
v
itasnya.
Selanjutnya
akan
mempercepat
pertambahan
produksi
nasional.
d. Memperoleh Manfaat dari Spesialisasi
Penyebab
utama
dari
kegiatan
perdagangan
internasional
adalah
untuk
memperoleh
manfaat
yang
ditimbulkan
oleh
spesialisasi
di
antara
berbagai
negara.
W
alaupun
suatu
negara
dapat
memproduksi
barang-barang
yang
sama
jenisnya
dengan
yang
dihasilkan
oleh
negara
lain
,
tetapi
mungkin
negara
tersebut
lebih
suka
mengimpor
barang-barang
tadi
luar
negeri
dan
bukan
menghasil-
kannya
sendiri.
Sebagai
gantinya
negara
itu
akan
memperluas
kegiatannya
dalam
menghasilkan
barang-barang
yang
dapat
dijual
dan
dapat
menguntungkan
luar
negeri.
Dengan
cara
ini
,
negara
itu
dapat
menggunakan
faktor-faktor
produksi
yang
dimiliki
secara
lebih
efisien.
Selain
itu
,
penduduk
negara
tersebut
akan
menikmati
lebih
banyak
barang
daripada
apabila
negara
itu
tidak
melakukan
spesialisasi
dan
perdagangan.
3. T
eori
Perda
g
an
g
an
In
t
ernasional
Perdagangan
antarnegara
(
perdagangan
internasional
)
timbul
karena
adanya
perbedaan
dalam
kemampuan
berproduksi.
O
leh
karena
suatu
negara
mem-
punyai
kunggulan
dalam
memproduksi
barang
tertentu
,
maka
negara
tersebut
menspesialisasikan
diri
dalam
produksi
barang
tertentu
tersebut.
Selanjutnya
,
hasilnya
ditukarkan
dengan
barang
dan
jasa
lain
yang
dibutuhkan.
Keunggulan
tersebut
dapat
bersifat
mutlak
,
dapat
juga
bersifat
komparatif
(relative).
Artinya
,
barang
tertentu
dapat
dihasilkan
dengan
biaya
yang
relatif
lebih
murah
dari
pada
negara
lain.
a
. Keunggulan Mutlak
Keunggulan
mutlak
adalah
keuntungan
yang
diperoleh
suatu
negara
,
karena
negara
tersebut
mampu
memproduksi
barang
dengan
biaya
lebih
murah
diban-
dingkan
dengan
negara
lain.
Supaya
lebih
jelas
dalam
memahami
arti
keunggulan
mutlak
,
perhatikan
contoh
berikut
ini.
Satu
orang
tenaga
kerja
Indonesia
dapat
menghasilkan
1
00
kg
beras
atau
25
meter
kain
sutera
dalam
satu
tahun.
Sedangkan
seorang
tenaga
kerja
J
epang
dalam
satu
tahun
dapat
menghasilkan
25
kg
beras
atau
7
5
meter
kain
sutera.
Kalau
kita
susun
dalam
tabel
akan
terlihat
sebagai
berikut.
T
abel 4.1
Produksi Seorang Pekerja dalam Satu Tahun
Negara
Beras
Tekstil
Indonesia
25
m1
00
kg
J
epang
7
5
m
25
kg
62
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Dari
data
tersebut
terlihat
,
Indonesia
unggul
mutlak
dalam
memproduksi
beras
karena
tenaga
kerja
Indonesia
dapat
menghasilkan
beras
lebih
banyak
da-
ripada
tenaga
kerja
J
epang.
Sedangkan
J
epang
unggul
mutlak
dalam
mengha-
silkan
kain
sutera
,
karena
tenaga
kerja
J
epang
dapat
menghasilkan
kain
sutera
lebih
banyak
daripada
tenaga
kerja
Indonesia.
O
leh
karena
itu
,
sebaiknya
Indone-
sia
hanya
menghasilkan
beras
saja
,
sedangkan
J
epang
menghasilkan
kain
sutera
,
sehingga
Indonesia
dapat
melakukan
hubungan
perdagangan
dengan
J
epang.
Dalam
hal
ini
Indonesia
lebih
baik
melakukan
spesialisasi
dalam
produksi
beras
dan
mengekspornya
ke
J
epang
,
sedangkan
J
epang
spesialisasi
dalam
mempro-
duksi
kain
sutera
dan
mengekspornya
ke
Indonesia.
b.
Keunggulan Komparatif
Teori
keunggulan
kompartif
pertama
kali
diperkenalkan
oleh
Da
v
id
Ricardo
pada
tahun
1
8
1
7
.
Adapun
yang
dimaksud
keunggulan
komparatif
adalah
keunggulan
suatu
negara
atas
negara
lain
dalam
mengombinasikan
faktor-faktor
produksi
untuk
memproduksi
satu
macam
barang.
Perhatikan
data
pada
tabel
berikut.
T
abel 4.2
Produksi dan Jam Kerja
Tabel
di
atas
menunjukkan
bah
w
a
satu
tenaga
kerja
di
Indonesia
dapat
mengerjakan
satu
unit
industri
selama
3
jam
dan
1
unit
pertanian
dalam
w
aktu
2
jam
,
sedangkan
di
J
epang
satu
tenaga
kerja
dapat
mengerjakan
1
unit
industri
selama
2
jam
dan
1
unit
pertanian
selama
1
jam.
Dalam
hal
ini
J
epang
lebih
dari
Indonesia
dalam
mengerjakan
kedua
macam
barang
tersebut.
N
amun
,
apabila
masing-masing
mengadakan
spesialisasi
masih
ada
peluang
yang
saling
menguntungkan
antara
Indonesia
dan
J
epang.
Apab
ila
Indonesia
berspesialisasi
dalam
bidang
pertanian
dan
J
epang
ber-
spesialisasi
dalam
bidang
industri
masing-masing
negara
melengkapi
barang
yang
dibutuhkan
dengan
mengimpor
dari
negara
tandingannya.
Pertanian
Industri
Negara
Dasar Tukar Dalam Negeri
1
Industri
=
2
3
pertanian
atau
1
Pertanian
=
1
1
2
industri
1
Industri
=
1
2
pertanian
atau
1
pertanian
=
2
industri
Indonesia
J
epang
3
jam
2
jam
2
jam
1
jam
Perekonomian Terbuka
63
Berdasarkan
data
tersebut
,
apabila
Indonesia
mengirim
1
unit
pertanian
ke
J
epang
nilainya
sama
dengan
1
1
2
unit
industri
,
sedangkan
di
J
epang
1
unit
pertanian
sama
dengan
2
unit
industri.
J
adi
,
setiap
mengirim
1
unit
pertanian
Indonesia
memperoleh
keuntungan
terhadap
unit
industri
sebesar
1
2
yaitu
-=
231
()
122
.
Sebaliknya
,
bagi
J
epang
setiap
mengirim
satu
unit
industri
nilainya
2
3
pertanian.
J
adi
setiap
mengekspor
1
unit
industri
, J
epang
memperoleh
keuntungan
atas
pertanian
sebesar
1
6
yaitu
-=
211
()
32
6
.
Dari
analisis
di
atas
,
terbuktilah
bah
w
a
baik
Indonesia
maupun
J
epang
,
keduanya
sama-sama
memperoleh
keuntungan.
Teori
Da
v
id
Ricardo
tentang
keunggulan
komparatif
mendasarkan
pada
asumsi
sebagai
berikut.
1
)
Perdagangan
internasional
hanya
terjadi
antara
dua
negara.
2
)
Barang-barang
yang
diperdagangkan
hanya
dua
jenis.
3
)
Perdagangan
dilakukan
secara
bebas.
4
)
Tenaga
kerja
homogen
dalam
satu
negara.
5
)
T
enaga
kerja
bebas
bergerak
dalam
negeri.
6)
Biaya
produksi
dianggap
tetap.
7)
Biaya
transportasi
tidak
ada.
8)
Tidak
ada
perubahan
teknologi.
Pendapat
Da
v
id
Ricardo
tentang
keunggulan
komparatif
dikembangkan
oleh
J
ohn
Stuart
Mill
dengan
menolak
beberapa
asumsi
Da
v
id
Ricardo.
Mill
berpendapat
bah
w
a
perdagangan
internasional
berdasarkan
keunggulan
teori
komparatif
dapat
dilakukan
oleh
lebih
dari
dua
negara
dan
dapat
dilakukan
terhadap
lebih
dari
dua
jenis
barang.
T
enaga
kerja
tidaklah
homogen
,
akan
tetapi
memiliki
berbagai
keahlian
dan
teknologi
yang
semakin
lama
semakin
canggih.
Perkembangan
asumsi
dari
teori
ini
akan
menyebabkan
perhitungan
yang
rumit.
Pada
masa
sekarang
dasar
teori
keunggulan
komparatif
ini
masih
berlaku
,
hanya
pada
perhitungan
nilai
tukar
menggunakan
nilai
mata
uang
,
sehingga
dapat
dihitung
harga
pokok
masing-masing
,
untuk
selanjutnya
ditetapkan
harga
jualnya.
4.
Ke
b
i
j
akan
Perda
g
an
g
an
In
t
ernasional
Kebijakan
perdagangan
internasional
yaitu
tindakan
pemerintah
yang
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
memengaruhi
komposisi
,
arah
serta
bentuk
dari
perdagangan
dan
pembayaran
internasional.
Adapun
tujuan
kebijakan
ter-
sebut
,
antara
lain
,
sebagai
berikut:
64
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
a. melindungi
produksi
dalam
negeri
,
b. meningkatkan
pendapatan
negara
,
dan
c. mengendalikan
ekspor
dan
impor.
Kebijakan
perdagangan
setiap
negara
berbeda
dengan
negara
lain.
Ada
negara
yang
memilih
menjalankan
kebijakan
perdagangan
bebas
(free trade),
ada
yang
memilih
menjalankan
kebijakan
perdagangan
proteksionis
,
dan
ada
pula
yang
memilih
gabungan
keduanya.
a. Kebijakan Perdagangan Bebas
Carilah
contoh
negara-negara
yang
melakukan
kebijakan
perdagangan
bebas
!
Apakah
perekonomian
mereka
lebih
baik
dari
Indonesia
?
Perdagangan
bebas
adalah
keadaan
dimana
pertukaran
barang
/
jasa
antar-
negara
terjadi
dengan
sedikit
,
atau
tanpa
mengalami
rintangan.
Kebijakan
ini
dianjurkan
oleh
aliran
fisiokratis
dan
aliran
liberal
(
klasik
),
yang
memanfaatkan
prinsip
keunggulan
mutlak
dan
keunggulan
komparatif
dalam
membangun
argumennya.
Menurut
mereka
,
liberalisasi
perdagangan
dapat
memacu
kinerja
ekspor
dan
pertumbuhan
ekonomi
karena
beberapa
alasan
berikut.
1
)
Perdagangan
bebas
cenderung
memacu
persaingan
,
sehingga
menyempur-
nakan
skala
ekonomis
dan
alokasi
sumber
daya.
2
)
Perdagangan
bebas
mendorong
peningkatan
efisiensi
,
perbaikan
mutu
produk
,
dan
perbaikan
kemajuan
teknologi
sehingga
memacu
produkti
v
itas
faktor
produksi.
3
)
Perdagangan
bebas
merangsang
pertumbuhan
ekonomi
secara
keseluruhan
serta
memupuk
tingkat
laba
,
tabungan
,
dan
in
v
estasi.
4
)
Perdagangan
bebas
akan
lebih
mudah
menarik
modal
asing
dan
tenaga
ahli
/
laba
,
tabungan
,
dan
in
v
estasi.
b
. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Kebijakan
perdagangan
proteksionis
muncul
sebagai
koreksi
terhadap
ke-
bijakan
perdagangan
bebas.
Perdagangan
bebas
dianggap
hanya
menguntung-
kan
negara-negara
maju
dan
tidak
memberikan
manfaat
untuk
negara-negara
berkembang.
Menurut
penganjur
kebijakan
proteksionis
,
nilai
tukar
(terms of
trade)
barang
manufaktur
,
yaitu
ekspor
utama
negara-negara
maju
,
sering
dinilai
lebih
tinggi
dari
nilai
tukar
barang
primer
,
yaitu
ekspor
utama
negara-negara
berkembang.
H
al
itulah
yang
menjadi
alasan
utama
timbulnya
kebijakan
perda-
gangan
proteksionis.
Selain
alasan
di
atas
,
kebijakan
perdagangan
proteksionis
juga
didasarkan
pada
beberapa
alasan
berikut.
1
)
Untuk
melindungi
industri
dalam
negeri
yang
baru
tumbuh
(infant
industry).
Dengan
membuat
rintangan
terhadap
impor
barang
yang
sejenis
dengan
barang
yang
diproduksi
industri
dalam
negeri
,
maka
industri
dalam
negeri
diharapkan
bisa
tumbuh
semakin
kuat
dan
akhirnya
mampu
bersaing
dengan
industri
luar
negeri.
Perekonomian Terbuka
65
2
)
Menciptakan
lapangan
kerja.
Apabila
suatu
negara
mengandalkan
sebagian
besar
kebutuhannya
dari
impor
,
maka
proses
produksi
di
negara
tersebut
akan
terhambat.
H
al
itu
bisa
mengakibatkan
tutupnya
lapangan
kerja.
3
)
Kebijakan
perdagangan
proteksionis
oleh
sebagian
negara
juga
diharapkan
dapat
menjadi
sumber
penerimaan
negara
,
yaitu
dengan
mengenakan
tarif
yang
tinggi
terhadap
barang-barang
impor.
c. Politik Dumping
Selain
dua
kebijakan
di
atas
,
kebijakan
perdagangan
internasional
yang
banyak
dipraktikkan
de
w
asa
ini
adalah
politik
dumping.
Politik
dumping
adalah
kebijakan
menjual
produk
lebih
murah
di
luar
negeri
daripada
di
dalam
negeri.
Tujuan
utama
politik
dumping
adalah
untuk
memperluas
pasar
ekspor.
Salah
satu
negara
yang
terkenal
dengan
politik
dumping
adalah
J
epang.
d. Kebijakan-Kebijakan Lain
Dalam
kenyataan
,
terdapat
beberapa
alat
kebijakan
perdagangan
yang
digunakan
oleh
hampir
semua
negara.
Beberapa
di
antaranya
yang
sering
dan
la
z
im
digunakan
adalah
tarif
atau
bea
masuk
,
kuota
,
subsidi
,
dan
larangan
impor
.
1) Tarif atau Bea Masuk
Tarif
atau
bea
masuk
adalah
pajak
yang
dikenakan
terhadap
barang
impor.
Akibat
yang
ditimbulkannya
adalah
mempertinggi
harga
yang
harus
dibayar
konsumen
untuk
membeli
barang
impor
,
sehingga
jumlah
barang
impor
yang
dibeli
konsumen
menurun.
N
egara
pengikut
perdagangan
bebas
mengenakan
tarif
serendah
mungkin
terhadap
impor
,
sementara
itu
,
negara
pengikut
perda-
gangan
proteksionis
mengenakan
tarif
tinggi
terhadap
impor
.
2) Kuota
Kebijakan
perdagangan
bebas
tidak
menyetujui
pemberlakuan
kuota
dalam
perdagangan
internasional.
Sebaliknya
,
negara
proteksionis
sering
mengguna-
kan
instrumen
kebijakan
kuota
ini
untuk
mencegah
masuknya
barang
impor
.
Kuota
adalah
batas
atas
jumlah
barang
tertentu
yang
bisa
diimpor
dalam
periode
tertentu
,
biasanya
satu
tahun.
J
adi
,
apabila
jumlah
barang
yang
diimpor
sudah
mencapai
jumlah
tertentu
,
impor
terhadap
barang
tersebut
tidak
dii
z
inkan
lagi.
Impor
boleh
dilakukan
kembali
pada
periode
berikutnya.
3) Subsidi
Cara
lain
yang
efektif
untuk
membatasi
perdagangan
internasional
adalah
dengan
menyubsidi
barang
domestik.
Subsidi
terhadap
biaya
produksi
barang
produksi
domestik
akan
menurunkan
harga
,
sehingga
akan
mendorong
konsu-
men
membelinya.
N
egara
pengikut
kebijakan
perdagangan
bebas
berusaha
menghindari
pemberian
subsidi
barang
produksi
domestik
,
sebaliknya
,
negara
proteksionis
memberikan
subsidi
yang
cukup
berarti.
66
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
4) Larangan impor
Dalam
praktik
,
kebijakan
perdagangan
bebas
memberlakukan
kebijakan
larangan
ekspor
tersebut
seminimal
mungkin.
Sementara
itu
,
negara
yang
meng-
ikuti
kebijakan
perdagangan
proteksionis
sering
memberlakukannya
secara
ketat.
Karena
alasan-alasan
tertentu
,
baik
yang
bersifat
ekonomi
maupun
politik
,
suatu
negara
mungkin
tidak
menghendaki
impor
barang
tertentu.
Untuk
itu
,
beberapa
peraturan
yang
berlebihan
,
seperti
dalih
keamanan
dan
kesehatan
,
sering
diberlakukan.
Dengan
demikian
,
tidak
ada
peluang
untuk
mengimpor
barang
tersebut.
B.
Pem
b
a
y
aran
In
t
ernasional
Pembayaran
impor
maupun
ekspor
barang
dapat
dilakukan
dengan
cash
atau
dengan
cara
pembayaran
lain
yang
la
z
im
berlaku
dalam
perdagangan
dalam
negeri.
Pembayaran
dalam
perdagangan
internasional
pada
umumnya
dilak-
sanakan
melalui
bank.
1. C
ara
dan
Ala
t
Pem
b
a
y
aran
In
t
ernasional
Pelaksanaan
transaksi
perdagangan
luar
negeri
dapat
diatur
dengan
cara
pembayaran
berikut.
a. Cash Payment
Pembayaran
dengan
tunai
(cash)
biasa
dilakukan
di
mana
pembeli
dan
penju-
al
dalam
jarak
yang
dekat
(
satu
kota
atau
satu
negara
)
.
Transaksi
impor
/
ekspor
biasa
dilakukan
antara
negara
,
di
mana
masing-masing
negara
mempunyai
atur-
an
tentang
penga
w
asan
/
pengamanan
de
v
isa
,
oleh
karena
itu
sulit
terlaksana
pembayaran
dengan
tunai
(cash
payment).
b. Open Account
Cara
ini
merupakan
kebalikan
dari
cash payment
.
Dengan
cara
open account
barang
telah
dikirim
kepada
importir
tanpa
disertai
surat
perintah
membayar
serta
dokumen-dokumen.
Pembayaran
dilakukan
setelah
beberapa
w
aktu
atau
terserah
kebijaksanaan
importir.
Dalam
rencana
itu
risiko
sebagian
besar
ditang-
gung
oleh
eksportir
misalnya
eksportir
harus
mempunyai
banyak
modal
dan
apa-bila
pembayaran
akan
dilakukan
dengan
mata
uang
asing
maka
risiko
perubahan
kurs
menjadi
tanggungannya.
Cara
open
account
baik
digunakan
apabila
terpenuhi
syarat-syarat
berikut.
1
)
Pembeli
sudah
dikenal
dengan
baik.
2
)
Keadaan
ekonomi
dan
politik
stabil.
3
)
Dekat
dengan
pasar.
4
)
Tersedianya
letter of credit
(
L
/
C
)
.
Dalam
transaksi
ekspor
/
impor
penjual
dan
pembeli
lebih
suka
membayar
transaksi
perdagangan
dengan
menggunakan
letter
of credit
(
L
/
C
)
.
L
/
C
meru-
pakan
sebuah
instrumen
yang
dikeluarkan
oleh
sebuah
bank
atas
nama
salah
Perekonomian Terbuka
67
satu
nasabahnya
,
yang
menguasakan
seseorang
atau
sebuah
perusahaan
pene-
rima
instrumen
tersebut
menarik
w
esel
atas
bank
yang
bersangkutan
atau
atas
salah
satu
bank
korespondennya.
E
ksportir
terjamin
pembayarannya
apabila
ia
memenuhi
persyaratan
yang
diminta
oleh
importir
,
demikian
pula
importir.
c.
Commercial Bills of Exchange
Cara
pembayaran
ini
paling
umum
dipakai.
Commercial bills of exchange
sering
disebut
w
esel
(
draft
)
atau
trade bills,
merupakan
surat
yang
ditulis
oleh
penjual
yang
berisi
perintah
kepada
pembeli
untuk
membayar
sejumlah
uang
tertentu
pada
w
aktu
tertentu
di
masa
datang.
Surat
perintah
semacam
itu
sering
disebut
w
esel.
J
enis
atau
macam
w
esel
adalah
sebagai
berikut:
1
)
clean draft
,
yakni
w
esel
yang
tidak
disertai
jaminan
barang
;
2
)
documentary
draft
,
yakni
w
esel
yang
disertai
jaminan
dokumen
pengiriman
serta
asuransi
barang.
1
. Bentuklah
kelompok
,
setiap
kelompok
beranggotakan
4
6
sis
w
a
!
2. Setiap
kelompok
mencari
sebuah
artikel
atau
berita
tentang
perdagangan
antarnegara
di
media
massa
cetak
atau
internet
!
3. Setiap
kelompok
mendiskusikan
isi
artikel
atau
berita
yang
dipilih.
4. Setiap
kelompok
merumuskan
hasil
diskusi
dan
menyerahkannya
kepada
guru.
2.
Pasar
V
al
ut
a
asin
g
Dalam
perdagangan
internasional
diperlukan
v
aluta
asing
atau
de
v
isa.
Para
eksportir
memperoleh
v
aluta
asing
dari
hasil
penjualan
barang-barangnya
ke
luar
negeri.
Sedangkan
para
importir
memerlukan
v
aluta
asing
untuk
mengim-
por
barang-barang
dari
luar
negeri.
Valuta
asing
dapat
diperoleh
di
pasar
v
aluta
asing.
(ungsi
pasar
v
aluta
asing
adalah
sebagai
berikut
a. Mempermudah
penukaran
v
aluta
asing
serta
pemindahan
dana
dari
suatu
negara
ke
negara
lain.
Proses
penukaran
atau
pemindahan
dana
ini
dapat
dilakukan
dengan
sistem
clearing
yang
dilakukan
oleh
bank
serta
para
pedagang.
b.
Memperlancar
kegiatan
ekspor
/
impor
(
perdagangan
internasional
);
c. Memungkinkan
dilakukan
hedging
yaitu
tindakan
pihak
tertentu
untuk
menghindari
kerugian
akibat
kemungkinan
terjadinya
perubahan
kurs
v
aluta
asing
di
masa
yang
akan
datang.
Tug
as
68
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
3.
Sis
t
em
K
u
rs
V
al
ut
a
Asin
g
Berapakah
kurs
rupiah
terhadap
dolar
saat
ini
?
Adakah
perkembangan
dibandingkan
dengan
satu
minggu
atau
satu
bulan
yang
lalu
?
Mengapa
demikian
?
Berikan
alasannya
!
Sifat
dari
kurs
v
aluta
asing
sangat
tergantung
pada
sifat
pasar.
Apabila
transaksi
jual
beli
v
aluta
asing
dapat
dilakukan
secara
bebas
di
pasar
,
maka
kurs
v
aluta
asing
akan
berubah-ubah
sesuai
dengan
perubahan
permintaan
dan
pena-
w
aran.
Apabila
pemerintah
menjalankan
kebijakan
stabilisasi
kurs
,
tetapi
tidak
dengan
memengaruhi
transaksi
s
w
asta
,
maka
kurs
akan
berubah-ubah
di
dalam
batas.
Pemerintah
dapat
juga
menguasai
sepenuhnya
transaksi
v
aluta
asing.
Sistem
seperti
itu
disebut
exchange
control.
Dalam
sistem
moneter
standar
emas
,
kurs
v
aluta
asing
relatif
tetap
atau
hanya
berubah-ubah
dalam
batas-batas
yang
ditentukan
oleh
ongkos
angkut
emas.
Pada
dasarnya
ada
tiga
sistem
atau
cara
untuk
menentukari
tinggi
rendahnya
kurs
atau
nilai
tukar
v
aluta
asing
yaitu
sebagai
berikut.
a
. Kurs Tetap
Sistem
kurs
tetap
ini
disebut
juga
sistem
standar
emas.
Suatu
negara
dikatakan
memakai
standar
emas
apabila
nilai
mata
uangnya
dijamin
dengan
seberat
emas
tertentu
,
dengan
ketentuan
sebagai
berikut.
1
)
Setiap
orang
boleh
membuat
serta
melebur
uang
emas.
2
)
Pemerintah
sanggup
membeli
atau
menjual
emas
dalam
jumlah
yang
tidak
terbatas
pada
harga
tertentu
(
yang
sudah
ditetapkan
pemerintah
)
.
Dalam
sistem
standar
emas
,
kurs
mata
uang
suatu
negara
terhadap
negara
lain
ditentukan
dengan
emas.
Misalnya
,
Amerika
menetapkan
bah
w
a
US
$
4
=0,
5
gram
emas
dan
Inggris
menetapkan
bah
w
a
LI
=
0,
5
gram
emas
,
maka
kurs
antara
dolar
dan
poundsterling
adalah
LI
=
US
$
4.
Perbandingan
ini
disebut
paritas
emas.
Kurs
akan
stabil
selama
syarat-syarat
di
atas
dipenuhi
dan
lalu
lintas
emas
bebas.
Dalam
kenyataannya
,
kurs
ini
akan
berubah-ubah
dalam
batas-
batas
yang
ditentukan
oleh
besarnya
ongkos
angkut
emas.
Perubahan
kurs
dalam
sistem
ini
hanya
akan
terjadi
apabila
masing-masing
negara
mengubah
kadar
emas
dari
mata
uangnya.
Perubahan
kadar
emas
ini
dilakukan
dengan
mengurangi
kadar
emasnya
(
depresiasi
)
atau
menambah
kadar
emasnya
(
apresiasi
),
akan
tetapi
hal
ini
jarang
sekali
dilakukan.
b
. Sistem Kurs Mengambang
Apabila
kurs
mata
uang
suatu
negara
terhadap
mata
uang
lain
dibiarkan
untuk
ditentukan
secara
bebas
oleh
tarik
menarik
kekuatan
pasar
,
maka
kita
katakan
bah
w
a
negara
tersebut
menganut
sistem
kurs
mengambang
(floating
atau
flexible
exchange rate).
Perekonomian Terbuka
69
Keuntungan
dari
sistem
kurs
mengambang
adalah
bah
w
a
tingkat
kurs
yang
berlaku
selalu
sama
dengan
tingkat
kurs
keseimbangan
antara
jumlah
de
v
isa
yang
masuk
dengan
de
v
isa
yang
keluar.
Dalam
sistem
kurs
mengambang
ini
kita
kenal
dua
istilah
yaitu
clean float,
di
mana
pemerintah
sama
sekali
tidak
ikut
campur
dalam
menentukan
tingkat
kurs
dan
dirty float,
di
mana
pemerintah
secara
aktif
ikut
berusaha
menstabilkan
kurs
v
aluta
asing.
Perhatikan
kur
v
a
berikut
ini
!
Keterangan
Kur
v
a
S
menggambarkan
aliran
masuk
de
v
isa
,
baik
melalui
ekspor
atau
aliran
modal
luar
negeri
(
merupakan
aliran
pena
w
aran
de
v
isa
),
dan
kur
v
a
D
merupakan
seluruh
kebutuhan
masyarakat
dalam
negeri
akan
v
aluta
asing
,
baik
untuk
pembayaran
impor
atau
pembayaran
utang-utang.
Tingkat
kurs
yang
berlaku
ada
di
titik
keseimbangan
E
1
.
Apabila
tiba-tiba
,
impor
meningkat
,
maka
secara
otomatis
kur
v
a
D
akan
bergeser
ke
D
1
,
akibatnya
kurs
keseimbangan
otomatis
ikut
bergeser
naik
ke
E
2
.
Y
ang
perlu
diingat
,
baik
pada
E
1
ataupun
E
2
jumlah
de
v
isa
yang
diperjualbelikan
adalah
jumlah
keseimbangan
,
atau
yang
diminta
sama
dengan
yang
dita
w
arkan.
c. Kurs
Distabilkan
Sistem
kurs
bebas
seperti
tersebut
di
atas
,
sering
menimbulkan
adanya
tindakan
spekulasi
sebagai
akibat
ketidaktentuan
kurs
v
aluta
asing.
O
leh
karena
itu
,
banyak
negara
yang
kemudian
menjalankan
suatu
kebijakan
untuk
menstabilkan
kurs.
Usaha-usaha
untuk
menstabilkan
kurs
terjadi
dengan
diadakannya
Konferensi
Bretton
W
oods
yang
berakhir
tahun
1
97
1.
Dalam
konferensi
ini
,
antara
lain
,
disepakati
hal-hal
berikut.
1
)
Menetapkan
perbandingan
dolar
dengan
emas.
Dalam
hal
ini
mata
uang
dolar
menggunakan
sistem
standar
emas.
(
Kurs
)
O
Q
1
Q
2
(J
umlah
de
v
isa
)
P
1
E
2
S
D
1
D
S
D
1
D
E
1
P
2
Q
70
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
2
)N
ilai
mata
uang
negara
lain
ditentukan
berdasarkan
perbandingan
dengan
emas
atau
dengan
dolar.
Selanjutnya
menjaga
kurs
tersebut
pada
batas
1
%
dari
nilai
parinya
(
standar
tukar
emas
)
.
3
)N
egara-negara
lain
hanya
dapat
mengubah
kurs
v
alutanya
dengan
persetujuan
IM(
(International Monetary #und =
Dana
Moneter
Internasional
)
.
4
)
Masing-masing
anggota
membayar
suatu
jatah
uang
dalam
bentuk
emas
sebanyak
25
%
dan
dalam
bentuk
mata
uang
sendiri
sejumlah
7
5
%
.
5
)N
egara-negara
yang
mengalami
kesulitan
dalam
neraca
pembayarannya
dapat
melakukan
pinjaman
kepada
Dana
Moneter
Internasional
berupa
emas
atau
mata
uang
asing
yang
diperlukannya.
H
ak
pinjam
itu
disebut
Drawing
Rights.
Sistem
stabilisasi
itu
sebetulnya
mengembangkan
kurs
v
aluta
asing
ke
dasar
emas.
Pada
masa
itu
,
pemerintah
masing-masing
negara
mempunyai
peranan
dalam
menstabilkan
kurs.
Kegiatan
stabilisasi
kurs
dapat
dijalankan
dengan
cara
apabila
kurs
v
aluta
asing
turun
maka
pemerintah
membeli
v
aluta
asing
di
pasar
pada
saat
v
aluta
asing
turun.
Dengan
tambahnya
permintaan
dari
pemerintah
maka
penurunan
kurs
lebih
lanjut
dapat
dicegah.
Sebaliknya
,
apabila
kurs
naik
pemerintah
menjual
v
aluta
asing
di
pasar
sehingga
pena
w
aran
v
aluta
asing
bertambah
dan
kenaikan
kurs
dapat
dicegah.
Setelah
berakhimya
perjanjian
Bretton
W
oods
,
Indonesia
,
seperti
halnya
banyak
negara
lain
,
menerapkan
sistem
kurs
mengambang
terkendali
(managed
floating
system).
Misalnya
,
pemerintah
Indonesia
pada
masa
sebelum
krisis
menghendaki
supaya
kurs
stabil
pada
tingkat
US
$
1
=
Rp2
000,00
.
Usaha
pemerintah
untuk
mencegah
kenaikan
kurs
v
aluta
asing
lebih
sukar
,
karena
cadangan
v
aluta
asing
yang
dimiliki
terbatas.
Keterbatasan
itu
mungkin
menyebabkan
pemerintah
tidak
bisa
sepenuhnya
mengembalikan
kurs
ke
tingkat
yang
dikehendaki.
Sebaliknya
,
usaha
untuk
mencegah
penurunan
kurs
lebih
mudah
dijalankan
sebab
pembelian
v
aluta
asing
oleh
pemerintah
dilakukan
dengan
menggunakan
cadangan
mata
uang
sendiri
di
mana
apabila
cadangan
mata
uang
sendiri
kurang
pemerintah
dapat
mencetak
uang.
Dalam
upaya
stabilisasi
kurs
v
aluta
asing
Indonesia
,
telah
mengadakan
de
v
aluasi
mata
uang
sebanyak
empat
kali
,
yaitu
sebagai
berikut
1
)
T
anggal
23
Agustus
1
97
1:
1
0%
terhadap
dolar
AS.
2
)
Tanggal
15
N
opember
1
978 (
K
NO
P15
)
:
4
8%
terhadap
dolar
AS.
3
)
Tanggal
31
Maret
1
98
3:
44
%
terhadap
dolar
AS.
4
)
T
anggal
12
September
1
986
:
45
%
terhadap
dolar
AS.
Berikut
ini
(
halaman
7
1
)
diberikan
contoh
kurs
v
aluta
asing.
Perekonomian Terbuka
71
Sumber: Solopos, 16 Oktober 2006
Kurs Perdagangan Valuta Asing di Semarang
25 Agustus 2006
Krisis Moneter
Pada
pertengahan
tahun
1
997
krisis
moneter
mulai
melanda
Indonesia.
N
ilai
kurs
rupiah
terhadap
dolar
AS
terus
terguncang.
Apabila
pada
bulan
Mei
1
997
nilai
tukar
rupiah
terhadap
dolar
AS
berkisar
pada
angka
Rp2.4
00,00
per
dollar
AS
,
maka
pada
bulan
Desember
1
997
telah
melonjak
menjadi
sekitar
Rp5.
000,00
.
Pada
pertengahan
J
anuari
1
998
nilai
tukar
rupiah
telah
merosot
menjadi
sekitar
Rp
7
.
000,00
per
dolar
AS.
Keguncangan
nilai
tukar
rupiah
terus
anjiok
,
dan
pada
tanggal
21
J
anuari
1
998
nilai
tukar
rupiah
terhadap
do-
lar
AS
telah
mencapai
angka
Rp13.
000,00
.
Berikut
gambaran
(
grafik
)
nilai
tu-
kar
rupiah
terhadap
dolar
AS.
;luktuasi
nilai tukar
Rupiah terhadap dolar AS
Gambar 4.2
G
rafik
fluktuasi
nilai
tukar
rupiah
terhadap
dolar
Amerika
Serikat.
US
$
H
K
$
AUS
SI
N
D
E
M
Stg
N
L
G
Y
en
1
00
S
w
(r
(rc
Myr
E
ur
Artamas Niaga Supit Valin Artamas Niaga Supit Valin
9
.115
1.15
0
6
.
9
25
5.
77
5
-
1
6
.5
00
-
7
.
700
-
-
2.425
-
9
.125
1.1
7
4
6
.
96
5
5.
790
-
1
7
.2
80
-
7
.
8
35
-
-
-
11.
700
9
.115
1.1
60
6
.
9
3
0
5.
770
-
1
7
.
0
3
0
-
7
.
7
4
0
7
.24
0
-
2.44
0
11.5
90
9
.1
00
1.1
70
6
.
880
5.
770
-
1
6
.5
00
-
7
.
600
-
-
2.45
0
11.5
80
9
.135
1.1
7
5
6
.
96
5
5.
80
5
-
1
7
.1
00
-
7
.
800
-
-
2.4
80
-
9
.135
1.1
76
6
.
99
5
5.
8
1
0
-
1
7
.2
90
-
7
.
8
55
-
-
-
11.
7
25
9
.13
0
1.1
8
5
6
.
99
5
5.
790
-
1
7
.2
60
-
7
.
8
5
0
7
.35
0
-
2.4
8
5
11.
680
9
.15
0
1.1
90
6
.
960
5.
8
1
0
-
1
6
.
800
-
8
.
000
-
-
2.5
00
11.
680
Beli
Jual
72
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
C. N
era
c
a
Pem
b
a
y
aran
1.
Pen
g
er
t
ian
N
era
c
a
Pem
b
a
y
aran
Kegiatan
ekspor
dan
impor
yang
terjadi
antarnegara
menimbulkan
suatu
transaksi.
Dalam
bidang
keuangan
,
khususnya
akuntansi
hal
tersebut
harus
dicatat
secara
saksama
agar
memberikan
informasi
yang
rele
v
an
mengenai
keuangan
negara.
Di
manakah
transaksi
kegiatan
ekspor
dan
impor
tersebut
dicatat
?
N
eraca
pembayaran
suatu
negara
adalah
suatu
catatan
sistematis
mengenai
semua
transaksi
ekonomi
antarpenduduk
suatu
negara
dengan
negara-negara
lain
selama
periode
tertentu.
Pengertian
penduduk
dalam
hal
ini
meliputi
per-
orangan
(
indi
v
idu
),
perusahaan
,
badan
hukum
,
badan
pemerintah
,
atau
siapa
saja
yang
tempat
tinggal
utamanya
di
negara
tersebut.
Adapun
transaksi
ekonomi
berarti
pertukaran
nilai
barang
atau
jasa
ekonomi
atau
pengalihan
kekayaan
penduduk
suatu
negara
ke
negara
lain.
N
eraca
pembayaran
memiliki
dua
sisi
,
yaitu
kredit
dan
debit.
Sisi
kredit
adalah
transaksi
yang
menimbulkan
hak
menerima
pembayaran
dari
penduduk
negara
lain.
Sementara
itu
,
sisi
debit
adalah
transaksi
yang
menimbulkan
ke-
w
ajiban
membayar
kepada
penduduk
negara
lain.
2.
Kom
p
onen
N
era
c
a
Pem
b
a
y
aran
N
eraca
pembayaran
terdiri
atas
beberapa
komponen
,
yaitu
neraca
barang
(
neraca
perdagangan
)
dan
neraca
jasa.
Keduanya
disebut
neraca
transaksi
berjalan
(current account)
serta
neraca
modal.
a. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Pos
ini
merupakan
golongan
yang
terbesar
dalam
neraca
pembayaran
,
yang
meliputi
transaksi
barang.
Transaksi
barang
ini
meliputi
ekspor
barang
,
seperti
minyak
,
tembakau
,
kayu
,
karet
,
dan
sebagainya.
E
kspor
barang
merupakan
tran-
saksi
kredit
karena
transaksi
itu
menimbulkan
hak
untuk
menerima
pembayaran
(
menyebabkan
terjadinya
aliran
uang
atau
dana
masuk
ke
dalam
negeri
)
.
Impor
barang
meliputi
barang-barang
konsumsi
,
barang
modal
,
dan
bahan
mentah
untuk
industri.
Impor
barang-barang
merupakan
transaksi
debit
karena
transasi
itu
menimbulkan
ke
w
ajiban
untuk
melakukan
pembayaran
kepada
negara
lain
(
menyebabkan
aliran
dana
atau
uang
ke
luar
negeri
)
.
b
. Neraca Jasa
N
eraca
jasa
meliputi
transaksi
ekspor
dan
impor
jasa.
E
kspor
jasa
meliputi
penjualan
jasa
angkutan
,
turisme
/
pari
w
isata
,
asuransi
,
pendapatan
in
v
estasi
dan
modal
di
luar
negeri.
E
kspor
jasa
termasuk
transaksi
kredit.
Impor
jasa
meliputi
pembelian
jasa
dari
penduduk
negara
lain
,
termasuk
pembayaran
bunga
,
de
v
iden
atau
keuntungan
Modal
yang
ditanam
di
dalam
negeri
oleh
penduduk
negara
lain.
Perekonomian Terbuka
73
c. Neraca Modal
N
eraca
modal
(capital account)
termasuk
transaksi
modal.
Transaksi
modal
terdiri
atas
transaksi
jangka
pendek
dan
transaksi
jangka
panjang.
1) Transaksi modal jangka pendek, meliputi:
a
)
kredit
untuk
perdagangan
dari
negara
lain
(
transaksi
kredit
)
atau
kredit
perdagangan
yang
diberikan
kepada
penduduk
negara
lain
(
transaksi
debit
);
b
)
deposito
bank
di
luar
negeri
(
transaksi
debit
)
atau
deposito
bank
di
dalam
negeri
milik
penduduk
negara
lain
(
transaksi
kredit
);
c
)
pembelian
surat
berharga
luar
negeri
jangka
pendek
(
transaksi
debit
)
atau
penjualan
surat
berharga
dalam
negeri
jangka
pendek
kepada
penduduk
negara
lain
(
transaksi
kredit
)
.
2
) Transaksi modal jangka panjang, meliputi:
a
)
in
v
estasi
langsung
di
luar
negeri
(
transaksi
debit
)
atau
in
v
estasi
asing
di
dalam
negeri
(
transaksi
kredit
);
b
)
pembelian
surat-surat
berharga
jangka
panjang
milik
penduduk
negara
lain
(
transaksi
debit
)
atau
pembelian
surat-surat
berharga
jangka
panjang
dalam
negeri
oleh
penduduk
asing
(
transaksi
kredit
);
c
)
pinjaman
jangka
panjang
yang
diberikan
kepada
penduduk
negara
lain
(
transaksi
debit
)
atau
pinjaman
jangka
panjang
yang
diterima
dari
penduduk
negara
lain
(
transaksi
kredit
)
.
d
)
Lalu
lintas
moneter
Y
ang
ter
masuk
ke
dalam
transaksi
lalu-lintas
moneter
adalah
mutasi
dalam
hubungan
dengan
IM(
,
pasi
v
a
luar
negeri
,
serta
akti
v
a
luar
negeri.
Defisit
neraca
dapat
terjadi
apabila
transaksi
debit
lebih
besar
daripada
transaksi
kredit.
Sebaliknya
,
surplus
pembayaran
terjadi
apabila
transaksi
kredit
lebih
besar
dari
transaksi
debit.
e
)
Surplus
dan
defisit
neraca
Pada
prinsipnya
neraca
pembayaran
selalu
seimbang.
Saldo
dalam
neraca
pembayaran
selalu
nol.
H
al
itu
karena
neraca
pembayaran
disusun
berdasarkan
prinsip
buku
perpasangan
,
yang
secara
teoritis
selalu
seimbang.
Artinya
jumlah
debit
harus
sama
dengan
jumlah
kredit.
Kita
sering
mendengar
istilah
surplus
maupun
defisit
neraca
pembayaran.
Perhatikan
struktur
unsur
neraca
pembayaran
internasional
berikut
!
74
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Struktur Unsur Neraca Pembayaran Internasional
A. Transaksi
Berjalan
(
Current Account
)
1. Barang
(
1.
000) (
A
)
a.
E
kspor
2.
000 (
A1
)
b. Impor
7
.
000 (
A1a
)
5.
000 (
A1b
)
2.
J
asa
J
asa
(
3.
000) (
A2
)
a. Terima
6
.
000 (
A2a
)
b. Bayar
9
.
000 (
A2b
)
B. Lalu
Lintas
Modal
atau
N
eraca
Modal
(
capital account
)
2.3
00 (
B
)
1. Pemerintah
800 (
B1
)
a. Masuk
1.
800 (
B1a
)
b. Keluar
1.
000 (
B1b
)
2. S
w
asta
1.5
00 (
B2
)
a. Masuk
2.
700 (
B2a
)
b.
Keluar
1.2
00 (
B1b
)
C.
Special Drawing Rights
(
SDR
)
700 (
C
)
D.
J
umlah
(
A
+
B
+
C
)
2.
000 (
D
)
E
. Selisih
Perhitungan
(
erors and omissions
)(
1.25
0) (E)
(. Lalu
lintas
Moneter
atau
Cadangan
De
v
isa
7
5
0 (
(
)
(
accommodating transaction
)
N
eraca
pembayaran
internasional
dikatakan
surplus
apabila
(
(
)
atau
(
D
)
dikurangi
(E)
negatif.
Artinya
,
terjadi
kenaikan
cadangan
de
v
isa.
Sebaliknya
,
neraca
pembayaran
internasional
dikatakan
defisit
bila
nilai
(
(
)
bertanda
positif.
Artinya
,
terjadi
penurunan
cadangan
de
v
isa.
Kebijakan
neraca
pembayaran
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan
dari
kebijakan
ekonomi
yang
ditempuh
pemerintah
dalam
usaha
mencapai
sasaran
pembangunan.
Dalam
pelaksanaannya
,
kebijakan
neraca
pembayaran
ditujukan
untuk
lebih
meningkatkan
penerimaan
de
v
isa
dari
ekspor
guna
memenuhi
kebutuhan
konsumsi
dalam
negeri.
Kebijakan
tersebut
ditujukan
pula
untuk
menghemat
de
v
isa
melalui
substitusi
impor
dan
memanfaatkan
sumber-
sumber
dana
dari
luar
negeri
,
baik
berupa
pinjaman
maupun
penanaman
modal
asing
,
serta
menunjang
perluasan
kesempatan
kerja
dan
pemerataan
pembangunan.
Keadaan
neraca
pembayaran
berpengaruh
terhadap
harga
v
aluta
asing.
J
ika
neraca
pembayaran
aktif
maka
pena
w
aran
v
aluta
asing
akan
melebihi
permintaan
sehingga
harga
(
kurs
),
v
aluta
asing
turun.
Sebaliknya
,
kalau
neraca
pembayaran
pasif
maka
harga
v
aluta
asing
akan
naik.
Berikut
ini
sebuah
contoh
neraca
pembayaran
yang
sangat
sederhana
(
angka-angka
hanya
untuk
contoh
)
.
Perekonomian Terbuka
75
Neraca Pembayaran (dalam Triliun Rupiah)
3.
Keseim
b
an
g
an
N
era
c
a
Pem
b
a
y
aran
Seperti
halnya
ekonomi
rumah
tangga
keluarga
,
ekonomi
rumah
tangga
besar
bangsa
tidak
dapat
terus
menerus
membelanjakan
(
membeli
dari
luar
negeri
)
lebih
banyak
daripada
yang
diterima
sebagai
penghasilan
(
hasil
penjualan
dari
ekspor
ke
luar
negeri
)
.
O
leh
karena
itu
,
setiap
negara
harus
berusaha
agar
neraca
pembayarannya
sedapat
mungkin
seimbang.
Keseimbangan
yang
dimaksud
bukan
keseimbangan
formal
saja
(
secara
pembukuan
),
tetapi
yang
terpenting
adalah
keseimbangan
material
(
secara
nyata
),
atau
sering
juga
disebut
basic balance
(
neraca
keseluruhan
,
1
s.d.
4
)
.
Transaksi
berjalan
jarang
tepat
seimbang
,
dan
se
w
aktu-
w
aktu
dapat
berubah.
Y
ang
perlu
diperhatikan
adalah
neraca
keseluruhan
(
1
s.d.
4
)
.
J
ika
jumlah
peneri-
maan
lebih
besar
daripada
jumlah
pembayaran
/
utang
(
maka
neraca
keseluruhan
mempunyai
saldo
positif
),
neraca
pembayaran
disebut
aktif
(
surplus
),
dan
cadang-
an
negara
akan
bertambah
besar
.
Sebaliknya.
bila
jumlah
pembayaran
/
utang
lebih
besar
daripada
jumlah
penerimaan
/
piutang
(
neraca
keseluruhan
bersaldo
negatif
),
maka
neraca
pembayaran
disebut
pasif
(
defisit
)
.
Defisit
tersebut
harus
ditutup
dengan
pembayaran
de
v
isa
sehingga
cadangan
de
v
isa
akan
menipis.
Kekurangan
atau
kelebihan
yang
sifatnya
sementara
sering
terjadi
dan
boleh
dikatakan
tidak
menjadi
masalah.
Defisit
neraca
pembayaran
ditutup
dengan
kredit
bank
dan
/
atau
pengiriman
de
v
isa
,
atau
diselesaikan
melalui
IM(
.
yang
menjadi
masalah
adalah
apabila
suatu
negara
mengalami
defisit
yang
terus-me-
nerus.
J
ika
dari
tahun
ke
tahun
terdapat
kekurangan
dalam
neraca
pembayaran
negara-negara
lain
(
luar
negeri
)
belum
tentu
bersedia
terus-menerus
memberikan
kredit
,
pinjaman-pinjaman
tidak
dilunasi
,
beban
bunga
semakin
besar
,
dan
cadangan
de
v
isa
semakin
menipis.
Ketidakseimbangan
N
eraca
Pembayaran
perlu
diperbaiki.
Dalam
hal
ini
,
pemerintah
perlu
mengambil
tindakan
tertentu
,
misalnya
dengan
de
v
aluasi
,
pembatasan
impor
,
dan
usaha
meningkatkan
ekspor
1.Impor
barang
(800,00)
2.Penerimaan
jasa
(
15
0,00)
3.Bunga
yang
dibayar
(
1
00,00)
Transaksi Berjalan
(
1.
0
5
0,00)
4.Lalu
lintas
modal:
kredit
yang
diberikan
(
5
00,00)
neraca
keseluruhan
(
jumlah
1
s.d.
4
)(
1.55
0,00)
5.Lalulintas
moneter
pertambangan
E
mas
/
de
v
isa
(
12
0,00)
Jumlah
(1.670,00)
1.
E
kspor
barang
8
5
0,00 (
5
0,00)
2.
Pemberian
jasa
5
0,00 (
1
00,00)
3.
Bunga
yang
diterima
1
0,00 (90,00)
910,00
(140,00)
4.
Lalu
lintas
modal:
Kredit
yang
diterima
6
2
0
,00 (
12
0,00)
1.53
0,00 (
2
0,00)
5.
Lalulintas
moneter
pengurangan
cadangan
emas
/
de
v
isa
14
0,00 (
2
0,00)
Saldo
Aktiva
(Penerimaan/Piutang)
Pasiva
(Pembayaran/Utang)
Saldo
76
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
R
an
g
k
u
man
4. Tuju
an
dan
%u
n
g
si
N
era
c
a
Pem
b
a
y
aran
Tujuan
neraca
pembayaran
,
antara
lain
,
sebagai
berikut.
a. Memberi
keterangan
kepada
pemerintah
mengenai
posisi
keuangan
negara
yang
bersangkutan.
b. Membantu
pemerintah
dalam
mengambil
keputusan
di
bidang
politik
perdagangan
dan
urusan
pembayaran.
c. Membantu
pemerintah
dalam
mengambil
keputusan
di
bidang
politik
moneter
dan
fiskal.
Adapun
fungsi
neraca
pembayaran
antara
lain
sebagai
berikut.
a. Sebagai
suatu
alat
pembukuan
budget
,
alat
pembayaran
luar
negeri
,
agar
pemerintah
dapat
mengambil
keputusan
apakah
negara
dapat
melanjutkan
masuknya
barang-barang
luar
negeri
dan
dapat
menyelesaikan
pembayaran
tepat
pada
w
aktunya.
b
. Sebagai
alat
untuk
menjelaskan
pengaruh
dari
transaksi
luar
negeri
terhadap
pendapatan
nasional.
c. Sebagai
alat
untuk
mengukur
keadaan
perekonomian
dalam
hubungan
internasional
dari
suatu
negara.
d. Sebagai
alat
kebijaksaan
moneter
yang
akan
dilaksanakan
oleh
suatu
negara.
e
. Mengetahui
transaksi
luar
negeri
terhadap
pendapatan
nasional.
1. Bersama
teman
Anda
semeja
,
carilah
informasi
tentang
neraca
pemba-
yaran
Indonesia
tahun
2
006
-2
007
di
media
massa
cetak
atau
internet
!
3. Surplus
atau
defisitkah
neraca
pembayaran
Indonesia
tersebut
?
Diskusi-
kan
berdua
informasi
yang
Anda
dapatkan
tersebut
,
rumuskan
hasilnya
,
kemudian
serahkan
kepada
guru
!
•
Perdagangan
internasional
merupakan
perdagangan
yang
terjadi
antar-
negara.
(aktor-faktor
pendorong
perdagangan
internasional
adalah
men-
dapatkan
barang
yang
tidak
dapat
diproduksi
di
dalam
negeri
,
memper-
luas
pasar
,
mengimpor
teknologi
modern
,
dan
memperoleh
manfaat
dari
spesialisasi.
•
Perdagangan
antarnegara
(
perdagangan
internasional
)
timbul
karena
perbedaan
dalam
kemampuan
berproduksi.
O
leh
karena
suatu
negara
memiliki
keunggulan
dalam
memproduksi
barang
tertentu
,
negara
yang
Tug
as
Perekonomian Terbuka
77
bersangkutan
menspesialisasikan
diri
dalam
produksi
barang
tertentu
tersebut.
Keunggulan
tersebut
dapat
bersifat
mutlak
dapat
bersifat
kom-
paratif
(
relatif
)
.
•
Keunggulan
mutlak
adalah
keunggulan
yang
diperoleh
oleh
suatu
negara
karena
mampu
memproduksi
barang
dengan
biaya
lebih
murah
daripa-
da
negara
lain.
Keunggulan
komparatif
adalah
keunggulan
suatu
negara
atas
negara
lain
dalam
mengombinasikan
faktor-faktor
produksi
untuk
menghasilkan
suatu
barang.
•
Kebijakan
perdagangan
internasional
yang
diambil
pemerintah
suatu
negara
bertujuan
melindungi
produksi
dalam
negeri
,
meningkatkan
pen-
dapatan
negara
,
serta
mengendalikan
ekspor
dan
impor.
Beberapa
kebi-
jakan
yang
diambil
pemerintahan
negara
dalam
perdagangan
internasio-
nal
,
antara
lain
,
perdagangan
bebas
,
perdagangan
proteksionis
,
dan
kebijakan
(
politik
)
dumping.
•
Pembayaran
dalam
perdagangan
internasional
umumnya
dilakukan
me-
lalui
bank.
Pelaksanaan
transaksi
dalam
perdagangan
luar
negeri
dapat
diatur
dengan
cara
pembayaran
cash payment
,
open account
,
dan
com-
mercial bill of exchange
.
•
Pasar
v
aluta
asing
berfungsi
mempermudah
penukaran
v
aluta
asing
serta
pemindahan
dana
antarnegara
,
memperlancar
kegiatan
ekspor-
impor
,
dan
memungkinkan
dilakukannya
hedging
.
Terdapat
tiga
cara
untuk
menentukan
tinggi
rendahnya
kurs
atau
nilai
tukar
v
aluta
asing
,
yakni
kurs
tetap
,
kurs
mengambang
,
dan
kurs
distabilkan.
•
N
eraca
pembayaran
suatu
negara
adalah
catatan
mengenai
semua
tran-
saksi
ekonomi
antarpenduduk
suatu
negara
dengan
negara-negara
lain
selama
periode
tertentu.
N
eraca
pembayaran
terdiri
atas
beberapa
kom-
ponen
,
yakni
neraca
barang
,
neraca
jasa
,
dan
neraca
modal.
1. Apakah
yang
disebut
perdagangan
bebas
?
2. Apakah
yang
disebut
politik
damping
?
3. Mengapa
de
v
aluasi
dilakukan
pemerintah
?
4. Apa
upaya
pemerintah
untuk
mengatasi
krisis
moneter
?
5.
J
elaskan
pengertian
neraca
pembayaran
!
L
a
t
i
h
an
Soal
78
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab
yang tersedia!
1. Amerika
Serikat
mengimpor
karet
dari
Indonesia
karena
tidak
dapat
menghasilkan
sendiri
bahan
karet.
Maka
,
perdagangan
yang
terjadi
terse-
but
didasari
oleh
faktor
....
a
. mendapatkan
barang
untuk
memperluas
pasar
b. memperoleh
barang
dengan
teknologi
sederhana
c. mendapatkan
manfaat
dari
proses
spesialisasi
d. memperoleh
barang
yang
tidak
diproduksi
di
dalam
negeri
e. mendapatkan
barang
dari
luar
negeri
dengan
biaya
murah
2. Keunggulan
(
keuntungan
)
yang
diperoleh
suatu
negara
karena
mampu
memproduksi
barang
dengan
biaya
lebih
murah
dibandingkan
dengan
negara
lain
disebut
....
a
. keunggulan
mutlak
b. keunggulan
komparatif
c. keunggulan
ekonomi
d. keunggulan
industri
e. keunggulan
manufaktur
3. Teori
keunggulan
komparatif
dikemukakan
oleh
....
a. Adam
Smith
b. Karl
Mar
x
c. Philip
Kotler
d. Da
v
id
Ricardo
e.
J
ohn
Stuart
Mill
4. Berikut
ini
asumsi-asumsi
yang
menjadi
dasar
teori
keunggulan
kompa-
ratif
,
kecuali
....
a
. Perdagangan
dilakukan
secara
bebas.
b. Biaya
produksi
dianggap
tetap.
c. Biaya
transportasi
tidak
ada.
d. Perdagangan
dilakukan
melalui
perantara.
e. Tidak
ada
perubahan
teknologi.
5. Perdagangan
bebas
dinilai
dapat
memacu
kinerja
ekspor
dan
pertum-
buhan
ekonomi
karena
alasan-alasan
berikut
,
kecuali
....
a. Perdagangan
bebas
cenderung
memacu
persaingan.
b. Perdagangan
bebas
mendorong
peningkatan
efisiensi.
c. Perdagangan
bebas
cenderung
memacu
persaingan.
d. Perdagangan
bebas
merangsang
pertumbuhan
ekonomi.
e
. Perdagangan
bebas
lebih
mudah
menarik
modal
asing.
T
es
%
orma
t
i
f
Perekonomian Terbuka
79
6
. Sistem
perdagangan
bebas
dinilai
akan
lebih
menguntungkan
negara-
negara
....
a. terbelakang
b. berkembang
c. maju
/
industri
d. eksportir
e. importir
7
.
N
egara
yang
dikenal
gencar
menerapkan
politik
dumping
dalam
per-
dagangan
internasional
adalah
....
a. Amerika
Serikat
b.
J
epang
c. Inggris
d.
J
erman
e. Rusia
8
.
Commercial bills of exchange
sering
disebut
juga
....
a.
letter of credit
b.
trade bills
c.
cash payment
d.
open account
e.
clean draft
9
. Salah
satu
fungsi
pasar
v
aluta
asing
adalah
....
a. memperlancar
kegiatan
ekspor-impor
b.
mencegah
terjadinya
mark-up
c. mengurangi
penyelundupan
d. memperbaiki
iklim
dan
gairah
in
v
estasi
e. meningkatkan
masuknya
arus
modal
1
0
. Komponen
neraca
pembayaran
yang
berupa
pos
pengaturan
transaksi
barang
adalah
....
a. neraca
modal
b. neraca
jasa
c. neraca
barang
d. neraca
utang
e. neraca
saldo
B. Jawablah dengan tepat!
1. Apa
yang
dimaksud
dengan
perdagangan
internasional
?
2
. Sebutkan
faktor-faktor
yang
mendorong
timbulnya
perdagangan
inter-
nasional
!
3.
J
elaskan
yang
dimaksud
dengan
keunggulan
mutlak
dan
keunggulan
komparatif
!
80
Ekonomi SMA/MA Kelas XI
4. Apa
yang
dimaksud
dengan
istilah-istilah
berikut
?
a. perdagangan
bebas
b. perdagangan
proteksionis
c. politik
dumping
5.
J
elaskan
pengertian
istilah-istilah
berikut
!
a. tarif
bea
masuk
b. kuota
c. emisi
d. embargo
6
.Apa
yang
dimaksud
krisis
moneter
?
7
.Apa
pula
yang
dimaksud
neraca
pembayaran
?
8
.Pada
masa
krisis
moneter
dan
ekonomi
,
bagaimana
kira-kira
kondisi
neraca
pembayaran
Indonesia
?
9
.
J
elaskan
pengertian
istilah-istilah
berikut
!
a.
cash payment
b.
open account
1
0
.
Berikan
contoh
keunggulan
komparatif
yang
dimiliki
oleh
suatu
negara
atas
negara
lain
! (
Untuk
menggambarkan
keunggulan
komparatif
terse-
but
,
Anda
dapat
membuat
pengandaian
angka-angka
tertentu
dengan
disertai
pemaparan
dalam
bentuk
tabel.
)